SELAMAT DATANG DI FLAMERS,SEMOGA BERMANFAAT

Rabu, 26 Maret 2014

ANAK PENGEMBALA DAN SERIGALA



ANAK PENGEMBALA DAN SERIGALA

Seorang anak gembala selalu mengembalakan domba milik tuanya dekat suatu hutan yang gelap dan tidak jauh dari kampungnya. Karena sudah mulai bosan tinggal di daerah peternakan, dia selalu menghibur dirinya dengan cara bermain main dengan anjingnya dan memainkan serulingnya.

Suatu hari ketika dia mengembalakan dombanya di dekat hutan, dia mulai berpikir apa yang harus dia lakukan jika bertemu serigala, dia merasa terhibur dengan memikirkan berbagai macam rencana.
Tuanya pernah bahwa apabila dia melihat serigala menyerang kawanan dombanya, dia harus berteriak memanggil bantuan, dan orang orang sekampung akan datang membantunya. Anak gembala itu berpikir bahwa akan terasa lucu apabila dia pura pura melihat serigala dan berteriak kepada orang sekampungnya datang untuk membantunya. Dan anak gembala itu sekarang walaupun tidak melihat seekor serigala pun, dia berpura pura lari kearah kampungnya dan berteriak sekeras kerasnya “Serigala, Serigala!!”
Seperti yang dia duga orang orang kampung yang mendengarnya berteriak, cepat cepat meninggalkan pekerjaan mereka dan berlari ke arah anak gembala tersebut untuk membantunya. Tetapi yang mereka temukan adalah anak gembala yang tertawa  terbahak bahak  karena berhasil menipu orang orang sekampung.
Beberapa hari kemudian, anak gembala  itu kembali berteriak, “Serigala, Serigala!”, kembali orang orang kampung yang berlari datang untuk menolongnya, hanya menemukan anak yang tertawa terbahak bahak kembali.
Pada suatu sore ketika matahari mulai terbenam, seekor serigala benar benar datang dan menyambar domba yang digembalakan oleh anak gembala tersebut.
Dalam ketakutanya anak gembala itu berlari ke arah kampung  dan berteriak, “serigala! Serigala!” tetapi walaupun semua oarng sekampung mendengarnya berteriak, mereka tidak datang membantunya. “Dia tidak akan bisa menipu kita lagi!”, kata mereka.
Serigala itu akhirnya berhasil menerkam dan memakan banyak domba yang digembalakan oleh sang anak gembala lalu berlari masuk ke dalam hutan kembali.
Pembohong tidak akan pernah percaya lagi, walaupun saat itu mereka berkata benar.

IDE POKOK             ;
Ø  PARAGRAF 1          : Seorang anak gembala selalu mengembalakan domba milik tuanya dekat suatu hutan yang gelap dan tidak jauh dari kampungnya.

Ø  PARAGRAF 2          : Suatu hari ketika dia mengembalakan dombanya di dekat hutan, dia mulai berpikir apa yang harus dia lakukan jika bertemu serigala, dia merasa terhibur dengan memikirkan berbagai macam rencana.

Ø  PARAGRAF 3          : Tuanya pernah bahwa apabila dia melihat serigala menyerang kawanan dombanya, dia harus berteriak memanggil bantuan, dan gembala itu berpikir bahwa akan terasa lucu apabila dia pura pura melihat serigala dia berpura pura lari kearah kampungnya dan berteriak sekeras kerasnya “Serigala, Serigala!!”

Ø  PARAGRAF 4          : Seperti yang dia duga orang orang kampung yang mendengarnya berteriak, cepat cepat meninggalkan pekerjaan mereka dan berlari ke arah anak gembala tersebut untuk membantunya.

Ø  PARAGRAF 5          : Beberapa hari kemudian, anak gembala  itu kembali berteriak, “Serigala, Serigala!”, kembali orang orang kampung yang berlari datang untuk menolongnya, hanya menemukan anak yang tertawa terbahak bahak kembali.

Ø  PARAGRAF 6          : Pada suatu sore ketika matahari mulai terbenam, seekor serigala benar benar datang dan menyambar domba yang digembalakanya.

Ø  PARAGRAF 7          : Dalam ketakutanya anak gembala itu berlari ke arah kampung  dan berteriak, “serigala! Serigala!” tetapi walaupun semua oarng sekampung mendengarnya berteriak, mereka tidak datang membantunya.

Ø  PARAGRAF 8          : Serigala itu akhirnya berhasil menerkam dan memakan banyak domba yang digembalakan oleh sang anak gembala itu.

Ø  PARAGRAF 9          : Pembohong tidak akan pernah percaya lagi, walaupun saat itu mereka berkata benar.

AMANAT                               : “JANGAN SESEKALI KAMU BERBOHONG KEPADA ORANG LAIN, KARENA KALAU KAMU BERBOHONG SATU KALI SAJA, KAMU TIDAK AKAN PERNAH DIPERCAYA LAGI. WALAUPUN SAAT ITU KAMU BERKATA BENAR”
LATAR                                  : Didekat hutan dan di daerah peternakan
SUDUT PANDANG                        :

NAMA                                    : FENA DWI M.
KELAS/ABSEN       : VII C / 18

TEMA : KEJUJURAN SANG GAJAH
GAJAH YANG JUJUR
            Di sebuah negri gajah, hiduplah sepasang gajah. Gajah itu bernama Arine dan Ronald. Dari hubungan Arine dan Ronald, lahirlah dua ekor gajah. Gajah itu bernama si Desi. Desi mempunyai seorang adik yang bernama Pitie.
Pitie sering dimarahi orang tuanya karena sering berbohong. Sedangkan Desi, seekor gajah yang jujur. Desi sering di banggakan oleh semua gajah terkecuali adiknya. Meskipun Desi di banggakan oleh semua gajah, ia tidak sombong. Ia menghargai gajah yang lain. Itulah mengapa si Pitie iri kepada kakaknya. Desi yang mengetahui hal seperti itu, terkejut. Ia memberitahu adiknya bahwa semua gajah memang berbeda. Tetapi pitie tidak menghiraukan perkataan kakaknya.
Suatu hari Desi mendapatkan rumput yang sangat banyak. Rumput itu kesukaan adiknya. Pitie, adiknya menjadi mempunyai rencana. Akhirnya, rumputnya ia pidahkan kepada rumput kakaknya secara diam diam. Seolah olah ia tidak tahu. Setelah waktunya makan malam, Pitie tiba tiba berteriak “Ibu, kakak telah mencuri rumputku!”. Lalu Desi yang mendengar itu terkejut. Mencuri? Lalu ayah dari mereka berdua datang. Ayah bertanya kepada mereka ;”Benar Pitie, kalau kakakmu mencuri rumput kesayangan mu?” Lalu balas Pitie :”Ya ayah, kakak telah mencuri rumputku!” Lalu Desi dengan berani berkata ;”Tidak, aku tidak mencurinya” Ibu menatap tajam kepada Pitie, lalu dengan tegas berkata kepadanya ;”Pitie apakah benar itu?” Tiba tiba Desi berkata :”Bu, apakah ibu menambah rumputku malam ini?” Lalu balasan terkejut ibunya “Tidak sayang, kamu kan sudah bilang, kalau tak mau makan banyak”
Akhirnya, tetangga memberitahu ibu, kalu Pitie berbohong. Dan akhirnya Pitie dihukum, kalu ia tidak boleh makan rumput banyak banyak. Dan setelah itu Pitie berjanji bahwa tidak akan berbohong lagi.

IDE POKOK       :
Ø  PARAGRAF 1          : Di sebuah negri gajah, hiduplah sepasang gajah, lahirlah dua ekor gajah.
Ø  PARAGRAF 2          : Pitie sering dimarahi orang tuanya karena sering berbohong. Sedangkan Desi, seekor gajah yang jujur. Desi sering di banggakan oleh semua gajah terkecuali adiknya. Meskipun Desi di banggakan oleh semua gajah, ia tidak sombong. Ia menghargai gajah yang lain.
Ø  PARAGRAF 3          : Suatu hari Desi mendapatkan rumput yang sangat banyak. Pitie, adiknya menjadi mempunyai rencana. Akhirnya, rumputnya ia pidahkan kepada rumput kakaknya secara diam diam. Seolah olah ia tidak tahu.
Ø  PARAGRAF 4          : Akhirnya, tetangga memberitahu ibu, kalu Pitie berbohong. Dan akhirnya Pitie dihukum, kalu ia tidak boleh makan rumput banyak banyak. Dan setelah itu Pitie berjanji bahwa tidak akan berbohong lagi.
AMANAT                      : ” BERKATA LAH JUJUR KEPADA SEMUA ORANG, KARENA BERKATA JUJUR AKAN MEMBAWA KITA PADA KEBAIKAN”
LATAR                         : Disebuah negri gajah
SUDUT PANDANG    :

0 komentar:

Posting Komentar